Selasa, 27 Agustus 2013

Keajaiban Al-Qur'an: Sungai di dalam Laut

Keajaiban Al-Qur'an: Sungai di dalam Laut

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut.Mudah-mudahan fenomena alam ini makin menambah keimanan kita, dan menjdikan kita terus bersyukur kepada Allah yang telah memberi jalan kepada kita untuk belajar dan mengamalkan ayat-ayatNYA.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53) 
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. 
Share:

Istiqamah, Rutin dan Terus Bertambah

Istiqamah, Rutin dan Terus Bertambah

Setidaknya tujuh belas kali dalam sehari seorang muslim memohon bimbingan kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus. Yakni dalam doa “Ihdinash shiraathal mustakim” ya Allah tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Jika jalan dianggap sebagai sebuah garis, maka yang dimaksud garis lurus adalah garis paling dekat yang menghubungkan antara dua titik. Begitulah jalan menuju Allah, tak ada yang lebih dekat lagi daripada jalan istiqamah untuk sampai kepada Allah.

Istiqamah berarti lurus, niatnya hanya tertuju kepada Allah. Lurus amalnya, sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan as-sunnah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tatkala beliau membuat suatu garis lurus dengan tangan beliau, seraya bersabda,
“Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau membuat garis-garis lain di samping kiri dan kanannya, dan bersabda, “Ini adalah jalan-jalan (yang lain), tidak ada satupun darinya melainkan padanya ada syetan yang menyeru kepadanya”. (HR. Ahmad, al-Hakim)

Share:

PENDIDIKAN ANAK MENURUT AL-QURAN

PENDIDIKAN ANAK MENURUT AL-QURAN 

(Tafsir Surat Lukman (31) ayat 13-19)


Dibawah ini adalah pandangan para ahli tafsir untuk ayat 13 sampai dengan 19 Surat Luqman.
Firman Allah SWT:
"Ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, karena sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.' Kami memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.

Share:

Selasa, 20 Agustus 2013

10 Labirin Paling Indah di Dunia

10 LABIRIN PALING INDAH DI DUNIA





Labirin merupakan sebuah sistem jalur yang rumit, berliku-liku, serta memiliki banyak jalan buntu. Labirin bisa menjadi permainan di atas kertas, namun dapat juga dibuat dengan sekala besar dengan menggunakan tanaman yang cukup besar untuk dilewati.
Share:

Tinggalkan Beban Bawalah Bekal Perjalanan

Tinggalkan Beban Bawalah Bekal Perjalanan

 

Disebutkan dalam hadits Muslim yang diriwayatkan dari Jarir radhiyallahu ‘anhu, bahwa suatu kali Nabi shallallahu alaihi wasallam kedatangan serombongan kaum dari Mudhar. Kebanyakan mereka telanjang kaki dan berpakaian compang camping sembari menyandang pedang. Tampak dari wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menaruh belas kasihan karena kefakiran mereka. Usai shalat, Nabi shallallahu alaihi wasallam berkhuthbah membacakan beberapa ayat al-Qur’an, hingga beliau baca firman Allah dalam surat al-Hasyr:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسُ مَّاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.” (QS. Al-Hasyr: 18).
Seseorang telah bersedekah dengan dinarnya, dirhamnya, pakaiannya, takaran sha’ kurmanya, sampai beliau berkata, “walaupun dengan separuh kurma.”
Share:

Hina Dianggap Mulia

Hina Dianggap Mulia

 

Meniru adalah tabiat manusia. Sangat sulit bagi kita untuk tidak meniru. Toh, tak selalunya meniru itu buruk. Tergantung siapa yang ditiru, dalam hal apa dan bagaimana kita meniru. Ada nasihat orang arif di zaman dahulu, “Tasyabbahu, in lam takuunu mitslahum, fa innat tasyabbaha bil kiraam falaah,” Tirulah (orang mulia), kalaupun kamu tidak bisa persis mereka, sesungguhnya meniru orang yang mulia itu adalah keberuntungan.

Persoalannya adalah, terpampang di hadapan manusia banyak sekali pilihan yang memungkinkan untuk ditiru. Dari yang sekaliber dunia, hingga yang tingkatan lokal. Dari yang paling baik, hingga yang paling buruk, dan dari zaman Adam hingga zaman kita sekarang, dari yang berujud sosok perorangan maupun kaum atau golongan.Pedoman umumnya sama, bahwa semua orang pasti memilih meniru tokoh atau kaum yang dianggapnya mulia, lebih mulia dari posisinya sekarang ini. Hanya saja, penilaian tentang siapa yang mulia dan siapa yang hina berbeda-beda, tergantung dari sisi mana mereka memandang.

Share:

Berlindung Kepada Allah dari Segala Hal Yang Buruk

Berlindung Kepada Allah dari Segala Hal Yang Buruk

 عَنْ أنَسِ بْنِ مَالِك رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : (اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ ، وَالْكَسَلِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْقَسْوَةِ ، وَالْغَفْلَةِ ، وَالْعَيْلَةِ ، وَالذُّلَّةِ ، وَالمَسْكَنَةِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفُسُوْقِ ، وَالشِّقَاقِ ، وَالنِّفَاقِ ، وَالسُّمْعَةِ ، وَالرِّيَاءِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الصَّمَمِ ، وَالبُكمِ ، وَالجُنُوْنِ ، وَالْبَرَصِ ، وَالجُذَامِ ، وَسَيِّءِ الأسْقَامِ 

Anas bin Malik Radhiallahu’anhu menuturkan bahwa Rasulullah pernah berdoa, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, dan dari kerasnya hati, lalai, kefakiran, kehinaan, dan kemiskinan. Aku berlindung kepadamu dari kefasikan, tidak selaras dengan kebenaran, nifaq, sum’ah, dan riya’. Dan aku berlindung kepadaMu dari tuli, bisu, gila dari penyakit kusta dan lepra serta penyakit-penyakit yang buruk dan ganas.” (HR. Thabrani, Baihaqi dan Hakim, dishahihkan al-Albani).
Share:

Senin, 19 Agustus 2013

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H



Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke 68, SDIT Ulul Albab mengadakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus 2013. Ada yang berbeda pada peringatan HUT RI kali ini, karena tanggal 17 Agustus 2013 jatuh pada bulan syawal. Setelah mengadakan upacara seluruh siswa, guru dan karyawan beserta Kepala Sekolah bersama-sama melakukan “halal bi halal” saling memaafkan satu sama lain….
Share: