MASJIDIL HARAM
Masjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Ka’bah, berbeda dengan masjid manapun didunia, shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Ka’bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :
- Luas Masjidil Haram ± 656.000 m², dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji
- Memiliki Tiga Lantai
- Menara berjumlah tujuh buah
- Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.
PINTU MASJIDIL HARAM
Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram :
|
|
KA’BAH
Adalah bangunan yang menyerupai bentuk kubus, tempat ini merupakan bangunan pertama yang ada diatas muka bumi yang digunakan sebagai kiblat dalam menjalankan ibadah Shalat oleh umat Islam, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96) yang artinya;
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
Ka’bah disebut pula Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan) dibangun berupa tembok persegi empat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung sekitar Mekkah. Fondasinya dari batu marmer setebal ± 25 cm, pembangunan Ka’bah menurut sejarah berlangsung 10 generasi.
- Generasi I oleh Malaikat ± 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan
- Generasi II oleh Nabi Adam
- Generasi III oleh Nabi Syits putra Nabi Adam
- Generasi IV oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
- Generasi V oleh suku Amaliqah
- Generasi VI oleh suku Jurhum
- Generasi VII oleh Qushai bin Kilab
- Generasi VIII oleh Abdul Muthalib
- Generasi IX oleh suku Quraisy
- Generasi X oleh Abdullah bin Zubair
Setiap sudut dinding Ka’bah memiliki nama :
- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukun Syami (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad)
KISWAH
Adalah Penutup keempat dinding Ka’bah yang tergantung dari atap sampai kaki terbuat dari kelambu sutra hitam, lebar total 658 M² biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kiswah in 17.000.000 riyal dengan tenaga kerja sebanyak 240 orang, hal ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Ismail.
Kiswah tiap tahun diganti, dilakukan pada tanggal 10 Djulhijjah ketika para jamaah sedang berada di Mina, Kiswah ini dihiasi dengan tulisan Al-Qur’an yang disulam secara khusus dengan benang emas.
PINTU KA’BAH
Disebut juga dengan nama Al-Burk, ini terbuat dari bahan emas murni 99 karat, dengan berat keseluruhan 280 kg. Letak pintu ini dari lantai thawaf adalah 2,25 meter sedangkan daun pintu itu sendiri panjangnya 3,06 meter dengan lebar 1,68 meter. Pintu yang sekarang ini adalah hadiah dari Raja Khalid bin Abdul Aziz, karena dalam sejarahnya pintu ini telah berubah-ubah baik dari bahan baku,seni dan bentuknya. Hadits Nabi yang mengatakan ; “Siapa yang masuk ke Baitullah berarti dia masuk dalam kebaikan, keluar dari kejahatan dan dia mendapatkan ampunan” (HR. Ath –Thabrani dari Ibnu Abbaas).
HAJAR ASWAD
Adalah batu hitam yang terletak disudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut dimana Thawaf dimulai. Hajar Aswad berasal dari syurga yang dibawa oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT, batu ini terdiri dari 8 keping yang terkumpul diikat dengan lingkaran perak.
MIHZAB (Talang Emas)
Talang air ini dulunya tidak ada karena Ka’bah belum memiliki atap, namun pada saat renovasi Ka’bah yang dilakukan suku Quraisy, bangunan ini diberi atap, hingga memerlukan talang air. Talang air sering diganti dan yang ada sekarang adalah hadiah dari Sultan Abdul Majid Khan Bin Sultan Muhammad Khan dari Konstantinopel pada tahun 1276 H (1859 M) bahannya dilapisi emas seberat 40 kg. Pada tahun 317 H. Letak talang emas ini persis di depan Hijr Ismail, tempat dimana talang ini berada oleh Khalifah Utsman disebut pintu surga.
MAQAM IBRAHIM
Adalah tempat bekas berdirinya Nabi Ibrahim AS tatkala membangun Ka’bah dan terbuat dari batu dan salah satu Mu’jizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, batu tersebut dapat naik dan turun sesuai kehendak Nabi Ibrahim AS ketika membangun tembok Ka’bah. Letak maqam Ibrahim berhadapan dengan Pintu Ka’bah.
HIJIR ISMAIL
Adalah salah satu bagian dari Ka’bah, dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah lingkaran. Ditempat ini sering dipakai jamaah Haji maupun Umrah untuk melakukan sholat sunnah karena diyakini sebagai salah satu tempat yang mustajab untuk berdo’a, Hijir Ismail ini dahulu adalah pondasi rumah keluarga Ibrahim.
MULTAZAM
Adalah dinding atau tembok antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Tempat ini dipergunakan oleh jamaah Umrah maupun Haji untuk bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan thawaf. Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, disamping terharu akan kebesaran Allah SWT, Multazam juga salah satu tempat paling musatajab, sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas yang artinya :
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”.
“Antara Rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam. Tidak ada orang yang meminta di Multazam, melainkan Allah SWT Kabulkan permintaannya itu”.
ZAM-ZAM
Dalam bahasa arab berarti air yang melimpah, sumur di bawah tanah yang terletak ± 20 meter sebelah Tenggara Ka’bah ini mengeluarkan air bersih dan jernih yang tiada henti, dan diamanatkan agar sewaktu meminum air Zam-zam harus niat. Sebelum minum air zam-zam kita menghadap ke Ka’bah bermunajat kepada Allah SWT sebagai berikut :
Bismillahirrahmaanirrahiim
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan disembuhkan dari segala macam penyakit”.
Tentang air Zamzam ini sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari isteri Nabi Ibrahim AS yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS, waktu itu Ismail AS ibunya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di Mekkah, mereka kehabisan air minum, maka Siti Hajar berlari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali (sekarang dikenal dengan Sa’i) untuk mendapatkan air, namun tak menemukan setetes air pun. Hingga akhirnya Allah SWT mengkarunia Siti Hajar beserta Nabi Ismail AS mata air yang terus mengalir dan dapat dinikmati hingga kini oleh seluruh umat islam yang berhaji maupun umrah.
MAS’A
Adalah sebutan untuk tempat para jamaah haji/umrah melakukan Sa’i, yang dibangun untuk menghubungkan antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Terbuat dari lantai pualam sepanjang 405 m. Jamaah haji/umrah yang melakukan Sa’i harus melalui jalur tersebut sebanyak 7 kali pulang pergi, kini telah dibangun menjadi dua tingkat, jumlah jarak yang ditempuh antara Shafa dan Marwah adalah 7 x 405 m = 2.835 meter.sumber : http://www.insanitravel.com/index.php?option=com_content&view=article&id=73:1-masjidil-haram&catid=27:mekkah&Itemid=34