Jumat, 09 Januari 2015

Seni Memuji Anak

SENI MEMUJI ANAK.


Memuji anak adalah sebuah pekerjaan seni, bukan pekerjaan eksak yang bisa ditentukan rumusnya. Efektivitas pujian tak hanya ditentukan oleh cara kita memuji, tetapi juga dipengaruhi oleh karakter anak dalam merespon pujian.

Ada anak-anak yang dipuji sedikit sudah langsung bersemangat. Ada anak yang membutuhkan banyak pujian supaya semangat. Tetapi, ada juga anak-anak yang justru jadi tak semangat kalau terlalu banyak pujian.

Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak:

Hindari memuji berlebihan
Puji secukupnya. Jangan terlalu banyak. Jangan menjadi pemujaan pada anak sehingga sedikit-sedikit yang dilakukan anak, Anda langsung memujinya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya.
 

Puji untuk usaha anak
Fokuskan pada usaha, bukan hanya pada hasil. Terkadang, hasil yang diperoleh anak belum sempurna, tetapi niat dan usahanya bagus. Puji perjuangan dan usaha anak. “Terima kasih sudah menolong Mama membereskan tempat tidur.” 

Puji secara spesifik, bukan umum
Berikan pujian untuk usaha yang dilakukan anak, bukan untuk anaknya sendiri. Lebih baik mengatakan pujian “prakarya buatanmu keren” daripada memuji “kamu anak yang pandai”.


Pujian bukan toleransi kegagalan
Ketika anak gagal, pujian pada usaha anak dapat menolong anak untuk mengatasi kekecewaannya. Tetapi pujian tetap harus dapat berfungsi memicu anak untuk menjadi lebih baik di waktu yang lain. Jangan sampai, anak merasa bahwa keberhasilan dan kegagalan adalah dua hal yang sama saja.


Pujian tak hanya kata-kata
Pujian tak hanya diwujudkan dengan kata-kata verbal. Pujian bisa ditunjukkan dengan acungan jempol, tepukan bahu, senyuman, belaian di rambut, dan sebagainya. Walaupun Anda tak mengatakan apa-apa, anak tahu bahwa Anda sedang menunjukkan pujian Anda.


Dorong anak memuji orang lain
Supaya anak tak egois dan hanya berfokus pada dirinya sendiri, perlihatkan contoh dengan memuji anak lain atau karya lain di depan anak Anda. Lakukan pujian kepada siapapun yang berhak dipuji: pasangan, adik, tetangga, pembantu, atau siapapun. Sesekali minta anak untuk berpendapat dan mengapresiasi karya/prestasi anak lain.


Share: