Jumat, 09 Januari 2015

Tips Mendukung Anak Belajar Online


Tips Mendukung Anak Belajar Online
 Salah satu tools yang dapat dipergunakan untuk melatih anak menjadi pembelajar mandiri adalah materi-materi online. Berikut ini beberapa tips untuk belajar secara online:
1. Membangun ketertarikan
Untuk membuat anak menjadi pembelajar mandiri, anak tak bisa dilepaskan begitu dengan materi belajarnya dan kemudian kita mengharapkan mereka menjadi seorang pembelajar mandiri. Hal pertama yang harus dibangun adalah merangsang ketertarikan anak. Ketertarikan anak itu bisa dibangun dengan membuat kita (orangtua) tertarik terlebih dahulu.
Kalau orangtua sendiri suka dan tertarik dengan materi yang ada, orangtua lebih mudah menarik perhatian anak. Tetapi kalau kita sendiri tak suka, tentunya akan menjadi sulit untuk meyakinkan dan menarik perhatian anak.


2. Keterlibatan
Setelah orangtua tertarik, orangtua harus terjun dan mencoba sendiri sehingga dapat merasakan (feels) materi online yang dipelajari. Mencoba dan merasakan sendiri berbeda dengan sekedar melihat dan mengetahui.
Setelah itu, orangtua dapat memberi contoh kepada anak. Jika materi yang dipelajari memang menarik, tak sulit buat anak-anak generasi digital (digital natives) untuk mempelajari dan beradapatsi. Bahkan, mereka bisa dengan cepat berjalan sendiri dan melampaui orangtua.

3. Pendampingan
Ketika anak sudah tertarik dan mencoba sendiri materi belajar online, proses selanjutnya yang diperlukan adalah pendampingan. Pendampingan bukan berarti selalu menemani anak saat online. Unsur pokok dalam pendampingan adalah membangun kenyamanan pada anak bahwa orangtua selalu siap sedia untuk membantu jika diperlukan.
Proses pendampingan ini juga dengan sesekali menengok dan menemani serta membahaskan materi yang sedang dimainkan/dipelajari. Pembahasan dan pembicaraan itu dapat dilakukan pada saat makan bersama atau melalui cerita kepada orang lain (yang diketahui anak) untuk menunjukkan bahwa hal yang dilakukan anak itu cool, keren, asyik, dan penting.

4. Feedback
Ketika anak sudah merasa nyaman dan berkembang dengan materi yang dipelajarinya, orangtua dapat memberikan feedback untuk meningkatkan kualitas belajar anak. Proses yang terjadi bisa dua-arah: saling tanya-jawab, berkomentar, dan berdiskusi.
Anak diberdayakan untuk menjadi guru dan orangtua membuka diri untuk diajari anak. Jika dilakukan dengan genuine (bukan pura-pura), proses ini akan sangat positif dan membangun kepercayaan diri pada anak.


Share: