BELADIRI PRAKTIS INDONESIA
.
.
II. DASAR PEMIKIRAN
Kami memandang perlu diadakannya
kegiatan olah raga yang dapat meneruskan dan meneladani kebiasaan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya, dengan
tidak mengesampingkan minat dan perkembangan pada masa sekarang. Dengan
konsep “Warrior”, akan memberikan pengalaman yang nyata kepada
generasi muda untuk menjadi seorang muslim dan muslimah yang tangguh,
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mental yang kuat, berjiwa
kompetitif, cerdas secara emosi, memiliki kepedulian dan tanggung jawab
yang tinggi, serta berakhlak mulia.
1.Hadist Nabi
- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
”Segala sesuatu yang di dalamnya tidak
mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan
permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan
istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.”(HR.
An-Nasai, lihat Silsilah shahih : 309).
- Amirul Mukminiin Umar Ibnul Khottob Radhiyallohuanhu berkata,
” ‘allimuu aulaadakumurimaayata was sibaahata wa rukuubal khoyli,
Artinya : Ajarkanlah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda. (
Musnad Imam Ahmad Juz 1/302)
- Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
beliau menceritakan bahwa, Ia pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam safar. ‘Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala ‘Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.” (HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
- Dalam sirahnya,Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa ada seorang yang berbadan kuat di kota Makkah bernama Rukanah.
Manusia banyak yang mendatanginya untuk bergulat. Suatu hari,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berada di dataran yang luas,
lalu datang Rukanah menghadap beliau dengan membawa anak-anak
kambingnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepadanya,
“Wahai Rukanah, bertakwalah kepada Allah, apakah kamu tidak mau
menyambut dakwahku?” Rukanah balik bertanya, “Apakah ada bukti untuk
kejujuranmu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Iya.
Bagaimana menurutmu jika aku bisa mengalahkanmu dalam gulat, apakah kamu
mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?” “Iya. Mari kita bergulat,”
jawab Rukanah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian
mengambil kuda-kuda untuk mulai bergulat. Beliau bergulat dengan sigap
hingga membuat Rukanah terheran-heran dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam dapat mengalahkannya dalam waktu singkat. Rukanah meminta
diulang hingga tiga kali. Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
tetap memenangkan gulat tersebut hingga Rukanah bersedia menyatakan
masuk Islam.
- Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata,
“Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Ia menjawab, “Mau.” Uqbah
berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan
memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang
yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di
jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.” Beliau
bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih
memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.” (HR.Ahmad – 16699)
- Uqbah Ibnu Amir Radliyallaahu ‘anhu berkata :
Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di atas
mimbar membaca (artinya = Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda
untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu-ayat, ingatlah bahwa kekuatan
itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah.” (HR.
Muslim).
Dan sabdanya pula :
“Kamu harus belajar memanah karena
memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan
Thabarani dengan sanad yang baik)
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberi perkenan kepada orang-orang Habasyah (Ethiopia) bermain anggar di dalam Masjid Nabawi, dan ia pun memberi perkenan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan permainan itu. Dan kepada para pemain Rasulullah mengatakan:
“Kerana kamu (kami melihat), hai bani Arfidah.” Panggilan Bani
Arfidah adalah suatu julukan yang biasa dipergunakan orang-orang Arab
untuk memanggil penduduk Habasyah. Umar, kerana wataknya tidak suka
bermain-main, maka dia bermaksud akan melarang orang-orang Habasyah yang
sedang bermain itu, tetapi kemudian dilarang oleh Nabi. Sebagaimana
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata:
“Ketika orang-orang Habasyah sedang
bermain anggar dihadapan Nabi, tiba-tiba Umar masuk, kemudian mengambil
kerikil dan melemparkannya kepada mereka. Kemudian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda berkata kepada Umar.–biarkanlah
mereka itu, hai Umar.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
- Ibnu Umar meriwayatkan :
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi
hadiah kepada pemenangnya.” (HR. Ahmad)
Semua hadits di atas adalah anjuran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda agar berolah raga.
Pasalnya aktifitas ini semua akan menimbulkan semangat, energi serta
fisik yang kuat dan juga memperbaiki metabolisme tubuh sehingga badan
akan selalu prima dan terhindar dari berbagai penyakit.
Ibnu Qoyyim Al Jauziyah berkata,”
Bagian organ mana saja yang banyak digerakkan maka akan kuat. Khususnya
berkaitan dengan jenis olah raga tersebut, bahkan seluruh kekuatan
berawal dari sini, misalnya siapa yang banyak menghapal maka akan kuat
hapalannya, siapa yang banyak berfikir maka akan kuat kecerdasan
pikirannnya. Setiap organ tubuh memiliki organ yang khusus. Adapun
menunggang kuda, memanah, bergulat dan lomba lari adalah olah raga
fisik. semua itu dapat menghilangkan penyakit menahun seperti kusta,
busung air, dan sakit perut. ( Zaadul Maad juz 3/ 145 ).
Ayo kita berolah raga dengan tujuan
mengikuti anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan begitu
insya Allah kita akan mendapatkan badan yang sehat serta pahala dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2.UU Nomor 3 Tahun 2005
- Pasal 6(a) Bab IV,
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk melakukan kegiatan olahraga.
- Pasal 9(2) Bab IV,
Orang tua berkewajiban memberikan dorongan kepada anaknya untuk aktif berpartisipasi dalam olahraga.
- Pasal 18 Bab VI :
(2) Olahraga pendidikan dilaksanakan
baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan
intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
(3) Olahraga pendidikan dimulai pada usia dini.
Sumber : http://www.beladiripraktis.com/tentang-bpi