Rabu, 23 November 2011

Agar dapat Menangis Karena Takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala


 







Sesungguhnya umur kalian semakin berkurang, amal
kalian telah dicatat, kematian didekat kalian, dan Neraka berada dihadapan kalian, maka bayangkanlah keputusan Allah SWT (yaitu kematian) yang mungkin terjadi pada siang dan malam hari, dan setiap orang harus melihat kembali apa yang telah ia berikan untuk dirinya.

Sehingga kita di anjurkan untuk menghisab dosa kita setiap saat, berikut ini beberapa cara dalam usaha agar kita bisa menangis karena AllahSubbahanahu Wata’ala



(1) Bertakwa dan Bersungguh-sungguh mentaati Allah Subbahanahu Wata’ala, serta mengikhlaskan ibadah hanya karena-Nya

(2) Mengingat kematian. Suatu ketika Rasulullah ditanya oleh orang Anshar “siapakah mukmin yang paling baik?

Rasulullah menjawab “yang paling baik akhlaknya diantara mereka. orang anshar itu kembali bertanya: siapakah orang Mukmin yang paling cerdas?”
Beliau menjawab: yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk menghadapi semua yang akan terjadi setelahnya. Merekalah orang-orang yang paling cerdas (HR.Ibnu Majah)

(3) Merenungi perkara-perkara mengerikan yang terjadi setelah kematian, merenungi kematian secara otomatis akan membuat kita takut terhadap hal-hal mengerikan yang akan terjadi setelahnya.Diawali dengan peristiwa dahsyat di alam Barzakh.
Jangan sekali-kali engkau mengira bahwa perkara ini jauh darimu. Rasulullah SAW sendiri telah memperingatkan kita melalui sabdanya: “surga itu lebih dekat kepada salah seorang di antara kalian daripada tali sandal (salah satu tali sandal yang berada dibagian atas) yang dipakainya, begitu pula halnya dengan Neraka. (HR.Bukhari.6488)

(4) Jadikan akhirat sebagai tujuan utamanya,Dari Abdurrahman bin utsman Rasulullah bersabda:Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya,maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran dihadapannya, dan dunia tidak datang kepadanya melainkan apa yang telah ditetapkan baginya. Namun, baranmg siapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya, Allah akan menyatukan urusannya, menjadikan hatinya merasa berkecukupan dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk (HR.Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda ” Allah SWT berfirman: wahai anak Adam! Gunakan waktumu hanya untuk beribadah kepada-ku, niscaya Aku akan menjadikan dadamu penuh dengan rasa kecukupan dan Aku akan menutupi kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kefakiranmu. (HR.At-Tirmidzi)

(5) Menghayati kandungan al-Qur-an, Allah SWT berfirman:”maka apakah mereka tidak memperhatikan al-qur-an ataukah hati mereka terkunci (QS.Muhammad:24)
Menghayati isi Kitabullah merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk dapat membuat seseorang menagis. Dan untuk meraih itu, engkau harus menghayati penafsiran ayat-ayatnya melalui bimbingan para ulama dan ahli tafsir
Bacalah Al-qur’an tersebut seolah-olah ia diturunkan kepadamu, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagaian ulama.
Ibnu ‘Uyainah meriwayatkan: ” Ketika Muhammad bin al-munkadir sedang menghadapi sakaratul maut, ia tampak merasa gelisah. lalu orang-orang memanggil Abu Hazim untuk menemuinya. Setelah Abu Hazim Tiba, Ibnul Munkadir berkata kepadanya: “Sesungguhnya Alolah telah berfirman: ….Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS.Az-Zumaar:47)

(6) Beristighfar dan intropeksi diri, Tiap kali seseorang jujur dalam istighfarnya, maka dirinya akan bertambah khusyu’ dan hatinya pun akan semakin lembut. seorang mukmin adalah pemimpin yang berkuasa atas dirinya.
Ia senantiasa mengoreksinya semata-mata karena Allah SWT. Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan terasa ringan bagi mereka yang selalu mengoreksi dirinya di dunia, dan sesungguhnya hisab tersebut akan terasa berat pada hari kiamat bagi mereka yang menjalani hidup ini tanpa bersikap mawas diri (Diriwayatkan dari al-Hasan Rahimatullah, dan maknanya perkataan tersebut benar)
Rasulullah bersabda : ” Berhati-hatilah kalian dengan dosa-dosa yang dianggap remeh, karena sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa yang dianggap remeh adalah seperti satu kaum yang singgah di sebuah lembah. Salah seorang dari mereka membawa sebatang ranting, yang lainnya juga membawa sebatang ranting, sehingga akhirnya mereka dapat mengumpulkan sejumlah ranting yang dapat mematangkan roti mereka. sesungguh, apabila orang yang melakukan dosa-dosa yang dianggap remeh, dihukum karena dosa-dosa itu, niscaya hal tersebut akan membinasakannya (HR.Ahmad)

(7) Memaksa diri untuk menangis. Waloupun tingkatan mengagis dengan sendirinya lebih rendah daripada menagis yang lahir dengan sendirinya. akan tetapi dengan berusaha menangis seseorang berjuang untuk menundukan dirinya sendiri…. semoga Allah SWT merahmatimu.
Dari Anas RA, ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ” Wahai sekalian manusia, menangislah! Jika kalian tidak bisa menangis maka pakasalah diri kalian untuk menagis, karena sesungguhnya para penghuni Neraka akan menangis di Neraka hingga air mata mereka mengalir di pipi-pipi mereka-seakan-akan air mata tersebut adalah anak-anak sungai-hingga air mata itu habis. Setelah itu mengalirlah darah yang melukai mata-mata mereka (Dihasankan oleh Syaikh-al-Albani)
Bila engkau tidak dapat menangis, tidak dapat memaksa dirimu untuk menangis, itu berarti imanmu lemah, dan dunia telah merenggut sesuatu dari dalam dirimu, dan engkau benar-benar dalam bahaya. Maka segeralah kembali ke Allah. Raihlah manfaat hidup ini sebelum datang kematian. Segeralah bertaubat nasuha, kembal;i kepada Allah dengan kejujuran dan kerjakanlah amal-amal shalih

(8) Mendengarkan nasehat. Dalam kitab lathaa-iful Ma’aarif (hlm. 51-52) dikatakan:
“Nasihat adalah cambuk yang melecut hati. Ia akan membekas dihati seperti halnya cambuk yang menyisakan bekas pada tubuh. Bekas dari sebuah pukulan (ketika pukulan itu masih berlangsung) tentu tidak sama dengan bekas yang ia tinggalkan setelah cambukan itu berlalu. Hanya saja, ia akan menyisakan rasa sakit, sesuai dengan kuat dan lemahnya cambukan tersebut. Semakin kuat sebuah cambukan, maka semakin lama pula rasa sakit yang ia tinggalkan.”

(9) Memperbanyak ibadah sunnah. dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah SWT berfirman: Barang siapa memusuhi wali Allah (orang yang dekat kepada Allah), sesungguh Aku telah menyatakan perang terhadapnya. Dan tidaklah hamba-ku mendekatkan dirinya kepada-ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada apa yang telah Aku wajib-kan atas dirinya. Dan hamba-Ku masih terus mendekati kan dirinya kepada-Ku masih terus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, maka Aku adalah telinganya yang ia gunakan untuk mendengar; matanya yang ia gunakan untuk melihat; tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam; dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Apabila ia memohon sesuatu kepada-ku niscaya aku akan mengabulkannya; dan apabila ia memohon perlindungan kepada-ku, niscaya Aku akan melindunginya. Aku tidak pernah ragu untuk melakukan sesuatu seperti keraguan-Ku dalam mencabut nyawa seorang Mukmin yang membenci kematian sementara Aku tidak ingin menyusahkannya (HR.Al-Bukhari 6502)

(10) Bersahaja dan bersikap Zuhud dalam urusan dunia, Sesungguhnya cinta kepada dunia merupakan salah satu penyebab kerasnya hati dan rintangan di jalan Allah, sedangkan sikap zuhud terhadap kehidupan dunia adalah penyebab kelembutan dan kekhusyu’an hati, serta tangisan dan air mata.
Dari Abdullah bin umar RA, ia berkata: ” Suatu ketika, Rasullullah SAW pernah menepuk pundakku, kemudian beliaupun menasehatiku:”Jadilah engkau didunia ini seperti orang asing atau pengembara”
Ibnu umar RA berkata :”apabila engkau berada pada sore hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya weaktu pagi; dan jika engkau berada pada pagi hari, maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu sore. pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan pergunakan hidupmu sebelum datang kematianmu.
Hendaknya kita selalu memperhatikan untuk bisa sampai ke tempat kembali yang sesungguhnya. sehingga kita tidak pernah menunda nunda toubat dan upaya untuk kembali kepada Allah, atau dalam menunaikan salah satu kewajiban, ataupun dalam melaksanakan kebaikan.
Hendaknya kita beramal shalih seakan-akan kita melihat hari kiamat dengan mata kita sendiri. kita manfaatkan waktu sehat sebelum datang sakit. kita isi waktu sehat dengan ketaatan, dan kita manfaatkan hidup ini agar dapat selamat dari hal-hal menakutkan yang terjadi setelah kematian

(11) Khawatir apabila amal tidak diterima, Dari aisyah RA, ia berkata: “Aku pernah bertanya:”Wahai Rasulullah, Allah SWT telah berfirman: ” Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut……. (QS.Al-Mu’minuun:60)
Apakah ayat ini ditujukan untuk orang yang suka berzina, mencuri, dan minum minuman keras? Rasulullah SAW menjawab: Tidak, wahai putri Abu Bakar akan tetapi ia ditujukan kepada orang yang suka berpuasa, bersedekah, dan melaksanakan shalat, sedangkan dirinya takut apabila amalnya tersebut tidak diterima (HR.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, Hadist tersebut Hasan)

sumber : http://jihadsabili.wordpress.com/2011/04/22/agar-dpt-menangis-karena-takut-kpd-allah-subhanahu-wataala/
Share: