Senin, 10 November 2014

BELADIRI PRAKTIS INDONESIA ( BPI )

BELADIRI PRAKTIS INDONESIA
.

II. DASAR PEMIKIRAN
Kami memandang perlu diadakannya kegiatan olah raga yang dapat meneruskan dan meneladani kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan para sahabatnya, dengan tidak mengesampingkan minat dan perkembangan pada masa sekarang. Dengan konsep “Warrior”, akan memberikan pengalaman yang nyata kepada generasi muda untuk menjadi seorang muslim dan muslimah yang tangguh, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, mental yang kuat, berjiwa kompetitif, cerdas secara emosi, memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi, serta berakhlak mulia.
 1.Hadist Nabi
  •  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
”Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.”(HR. An-Nasai, lihat Silsilah shahih : 309).
  •  Amirul Mukminiin Umar Ibnul Khottob Radhiyallohuanhu berkata,
” ‘allimuu aulaadakumurimaayata was sibaahata wa rukuubal khoyli, Artinya : Ajarkanlah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda. ( Musnad Imam Ahmad Juz 1/302)
  •  Dari ‘Aisyah radhiyallahuanha,
beliau menceritakan bahwa, Ia pernah bersama Nabi shallallahualaihi wa sallam dalam safar. ‘Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahualaihi wa sallam. Tatkala ‘Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shallallahualaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda, “Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.” (HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
  •  Dalam sirahnya,Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa ada seorang yang berbadan kuat di kota Makkah bernama Rukanah.
Manusia banyak yang mendatanginya untuk bergulat. Suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berada di dataran yang luas, lalu datang Rukanah menghadap beliau dengan membawa anak-anak kambingnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepadanya, “Wahai Rukanah, bertakwalah kepada Allah, apakah kamu tidak mau menyambut dakwahku?” Rukanah balik bertanya, “Apakah ada bukti untuk kejujuranmu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, “Iya. Bagaimana menurutmu jika aku bisa mengalahkanmu dalam gulat, apakah kamu mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?” “Iya. Mari kita bergulat,” jawab Rukanah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian mengambil kuda-kuda untuk mulai bergulat. Beliau bergulat dengan sigap hingga membuat Rukanah terheran-heran dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dapat mengalahkannya dalam waktu singkat. Rukanah meminta diulang hingga tiga kali. Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tetap memenangkan gulat tersebut hingga Rukanah bersedia menyatakan masuk Islam.
  •  Setiap hari Uqbah bin Amir Al Juhani keluar dan berlatih memanah, kemudian ia meminta Abdullah bin Zaid agar mengikutinya namun sepertinya ia nyaris bosan. Maka Uqbah berkata,
“Maukah kamu aku kabarkan sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Ia menjawab, “Mau.” Uqbah berkata, “Saya telah mendengar beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.” Beliau bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.” (HR.Ahmad – 16699)
  •  Uqbah Ibnu Amir Radliyallaahu ‘anhu berkata :
Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam di atas mimbar membaca (artinya = Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu-ayat, ingatlah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah.” (HR. Muslim).
Dan sabdanya pula :
“Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani dengan sanad yang baik)
  •  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberi perkenan kepada orang-orang Habasyah (Ethiopia) bermain anggar di dalam Masjid Nabawi, dan ia pun memberi perkenan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan permainan itu. Dan kepada para pemain Rasulullah mengatakan:
“Kerana kamu (kami melihat), hai bani Arfidah.” Panggilan Bani Arfidah adalah suatu julukan yang biasa dipergunakan orang-orang Arab untuk memanggil penduduk Habasyah. Umar, kerana wataknya tidak suka bermain-main, maka dia bermaksud akan melarang orang-orang Habasyah yang sedang bermain itu, tetapi kemudian dilarang oleh Nabi. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata:
“Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar dihadapan Nabi, tiba-tiba Umar masuk, kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya kepada mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda berkata kepada Umar.–biarkanlah mereka itu, hai Umar.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
  •  Ibnu Umar meriwayatkan :
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya.” (HR.  Ahmad)
 Semua hadits di atas adalah anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda agar berolah raga. Pasalnya aktifitas ini semua akan menimbulkan semangat, energi serta fisik yang kuat dan juga memperbaiki metabolisme tubuh sehingga badan akan selalu prima dan terhindar dari berbagai penyakit.
 Ibnu Qoyyim Al Jauziyah berkata,” Bagian organ mana saja yang banyak digerakkan maka akan kuat. Khususnya berkaitan dengan jenis olah raga tersebut, bahkan seluruh kekuatan berawal dari sini, misalnya siapa yang banyak menghapal maka akan kuat hapalannya, siapa yang banyak berfikir maka akan kuat kecerdasan pikirannnya. Setiap organ tubuh memiliki organ yang khusus. Adapun menunggang kuda, memanah, bergulat dan lomba lari adalah olah raga fisik. semua itu dapat menghilangkan penyakit menahun seperti kusta, busung air, dan sakit perut. ( Zaadul Maad juz 3/ 145 ).
 Ayo kita berolah raga dengan tujuan mengikuti anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan begitu insya Allah kita akan mendapatkan badan yang sehat serta pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 2.UU Nomor 3 Tahun 2005
  • Pasal 6(a) Bab IV,
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk melakukan kegiatan olahraga.
  • Pasal 9(2) Bab IV,
Orang tua berkewajiban memberikan dorongan kepada anaknya untuk aktif berpartisipasi dalam olahraga.
  • Pasal 18 Bab VI :
(2) Olahraga pendidikan dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
(3) Olahraga pendidikan dimulai pada usia dini.

Sumber : http://www.beladiripraktis.com/tentang-bpi


Share: