Rabu, 18 Mei 2011

Seri Pengembangan Diri 1 : What is Percaya Diri

WHAT IS PERCAYA DIRI

"Memang pe-de jadi orang penting,
tapi lebih penting jadi orang pe-de!"

Dalam konsep Al-Qur'an ternyata percaya diri itu sangat berkaitan erat dengan keimanan. Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat percaya dirinya. Contohnya Ali bin Abi Tholib. Beliau sangat percaya diri ketika ia diminta tidur di pembaringan Rasulullah SAW ketika ada ancaman pembunuhan kepada beliau. Mengapa Ali bin Abi Tholib begitu percaya diri, tanpa rasa takut dan khawatir nyawanya akan melayang, sedangkan jelas-jelas rencana pembunuhan Rasulullah begitu rapi? sebab ia memiliki keimanan yang tinggi.



Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa kepercayaan diri yang berupa perasaan nyaman, tenteram, tanpa rasa sedih, takut, dan khawatir akan datang kepada orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan. "Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata) "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu" (QS. Fushilat ayat 30).

Jika Percaya Diri ada kaitannya dengan keimanan, berarti kita wajib menumbuhkan rasa Percaya Diri. Karena Percaya Diri wajib bagi semua yang mengaku dirinya seorang yang beriman, jadi semua mukmin.

Dr. Akrim Ridha dalam bukunya "Menjadi Pribadi Sukses" mengatakan, bahwa kepercayaan pada diri sendiri (al tsiqah bi al nafs) adalah sumber potensai Utama seseorang dalam hidupnya. Jika seseorang sudah tidak lagi percaya diri, misalnya tidak percaya akan cita-cita hidupnya dan keputusan-keputusan yang diambilnya serta tidak percaya akan potensi dan segala kemungkinan dari dirinya atau al iman bi dzatihi, maka hilanglah seluruh sumber potensi diri mereka.

Ada sebuah cerita indah yang dinukil dari buku Chiken Soup for The Soul yang menggambarkan betapa orang yang cacat fisik sekalipun, jika ia mengenal potensi dirinya, maka ia akan menampakkan kepercayaannya pada diri sendiri. Dalam cerita itu disebutkan, ada seorang laki-laki butayang hobi bermain golf. Suatu ketika, ia menantang seorang pemain golf normal terbaik untuk bertanding dengannya. Si pemain golf terbaik itu merasa kasihan, namun dengan percaya diri si lelaki buta itu bersikeras. Ia yakin dapat memenangkan pertandingan itu. Akhirnya, si pemain terbaik sepakat untuk bertanding. Namun si pemain golf terbaik itu terperanjat ketika si buta menetapkan waktu permainan golf, yaitu pukul 24.00 dan tanpa harus penerangan! jelas dong, si buta yang hobi main golf itu lebih menguasaai medan.

Nah, orang yang Percaya Diri adalah orang yang tahu kemampuan dirinya bergerak karena keimanan. Oleh karenanya, ia akan memosisikan dirinya sesuai kemampuannya.

Sumber : Izzatul Jannah, "Seri Pengembangan Diri Remaja", Penerbit Era Eureka, Cet 1 Th. 2003




..
Share: